Lanskap yang terbentuk dari sejarah manusia dan situasi sosial-politik, kemudian membentuk lagi kebudayaan manusia secara terus-menerus sehingga menjadi dinamis. Akan tetapi munculnya hal baru tak jarang mendapat penolakan dari manusia yang sudah lama hidup dengan sistem sosial yang sudah ajeg. Hal ini menjadi pemantik para seniman performans dari 69 Performance Club membuat karya kolaborasi dengan seniman performans dari Forest Fringe.
Dalam karya performans kali ini, para seniman secara bersama-sama berusaha mengaktivasi ruang dengan tubuh-tubuh mereka dan objek-objek yang mereka gunakan dalam rangka menangkap situasi tersebut dengan bingkaian artistik.
Karya ini merupakan bagian dari UK/ID Festival 2017 oleh British Council Indonesia.
—
Landscape, that was formed from human history and socio-political situation, continously re-construct human culture so that it becomes dynamic. But the emergence of new things often get rejection from humans who have long lived with social systems that have been steady. This becomes a trigger of performance artists from 69 Performance Club making collaborative work with performance artists from Forest Fringe.
In this performance work, artists collectively try to activate the space with their bodies and the objects they use in order to capture that situation with an artistic framework.
This work was a part of UK/ID Festival 2017 by The British Council Indonesia.
www.69performance.club
Video Documentation: Division of Research and Development of Forum Lenteng
Disappearing/Appearing
Tanggal/Date
19 Oktober 2017
Lokasi/Location
The Establishment
SCBD – Jakarta
Seniman/Artist
69 Performance Club
Hanif Alghifary
Pingkan Persitya Polla
Prashasti Wilujeng Putri
Ragil Dwi Putra
Forest Fringe
Jo Hellier
Emma Frankland