Pada edisi ke-16 ini, 69 Performance Club akan menjadikan panggung sebagai bingkai diam, yang tidak terintervensi oleh permainan gelap-terang cahaya, sebagaimana berlaku dalam ruang black box atau ruang pertunjukkan. Partisipan menampilkan respon terhadap objek-objek yang mempunyai karakter yang berbeda-beda.
Pada panggung ini, proyeksi cahaya hadir secara konstan dan merata. Setiap performer akan merespon satu atau lebih benda, dan mencari keterkaitannya dengan imajinasi tubuh-tubuh yang membingkainya di panggung dengan batas-batas kemungkinan yang disepakati. Situasi ini pun mendorong eksperimentasi visual yang dapat terkait dengan sejarah tiap objek dan hubungannya dengan objek lainnya. Kehadiran hubungan antara persepsi publik dengan sejarah benda, dibahasakan oleh para performer pada edisi ini sebagai estetika serta medium penghantar pesan dalam bingkai panggung di GoetheHaus.
On the 16th edition, 69 Performance Club will set the stage as a still frame, uninterrupted by the motion of light, as applied in the black box or space of performing arts. The participants will respond to selected objects; each of them has different characters.
On this stage, the projection of light will be constant and even. Each performer will respond to one object or more, and seek for its connection to the imagination of the bodies that frame it on the stage, within the consented boundaries. This situation will lead to visual experimentation that might relate to the history of each object and its relation to other objects. The performers in this edition will express the presence of the relationship between public perception and the history of objects, as an aesthetic language and a medium to convey messages in the frame of GoetheHaus stage.
Rabu, 26 Juli 2019 – 19.00 WIB
GoetheHaus – Goethe Institut Indonesien
Jl. Dr. GSSJ Ratulangi No.9-15, RT.2/RW.3
Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat
Partisipan
Aliansyah Caniago, Dhanurendra Pandji, Manshur Zikri, Maria Deandra, Maria Silalahi, Otty Widasari & Proyek Kelompok Teater, Pingkan Polla, Prashasti Wilujeng Putri, Robby Ocktavian, Syahrullah, Taufiqurrahman
Kurator
Hafiz Rancajale
Asisten Kurator
Anggraeni Dwi Widhiasih