Menghadirkan hal yang performative dalam sebuah performance art adalah sebuah keharusan yang tak bisa terbantahkan. Dalam seni video, hal sama juga terjadi, yaitu menghadirkan hal yang ‘representative’ dalam medium video adalah keniscayaan medium itu sendiri. Bagaimana dua hal ini hadir secara bersamaan? Sebuah karya video yang performative atau sebuah karya performance yang ‘representasi’. Dua medium seni itu berangkat dari latar yang sama, yaitu kritisisme, dimana kedua medium menyasar status quo medium-medium seni sebelumnya sekaligus menjadi isu sosial politik dan kebudayaan sebagai roh kehadirannya. Pada Edisi VII 69 Performance Club, partisipan diajak untuk berkesperimentasi atas kedua medium ini, menjadi karya videoperformance yang tidak saling terpisah antara satu medium dengan medium lainnya.
–
To present something performative in performance is a must and inevitable. In video art, similar thing happens, to present a ‘representative’ thing in the medium of video thus is necessity to the medium itself. But then how those two things can present simultaneously? A video work that is performative or a performance work that is ‘representative’. Both mediums of art depart from similar background, which is criticism, where both target the status quo of the established medium of art prior to them and socio-political issues as their spirits. In this Edition VII of 69 Performance Club, participants are invited to do experiment on both mediums to create videoperformance works in which the medium cannot be separated from one another.
Recommended Posts