69 Performance Club Edisi ke-17
GoetheHaus Jakarta / 21.11.19 / 19.00
•
Partisipan
Dhanurendra Pandji. Dhuha Ramadhani. Ferial Afif. Manshur Zikri. Maria Deandra. Maria Silalahi. Pingkan Polla. Prashasti Wilujeng Putri. Robby Ocktavian. Taufiqurrahman.
Kurator
Hafiz Rancajale
Asisten Kurator
Anggraeni Dwi Widhiasih
•
Pada pertunjukan 69 Performance Club edisi 17 ini, bingkai kuratorial yang didorong kepada tiap partisipan adalah bagaimana bunyi menjadi elemen penting dalam sebuah karya seni performans. Hantu Tenggara mengajak partisipan untuk melakukan penelusuran jejak purba manusia Tenggara melalui bunyi, gerak dan bentuk, yang dihadapkan pada situasi kita saat ini. Metode yang digunakan dalam penelusuran itu dapat berupa studi yang antropologis, teknologis, ataupun spekulasi bebunyian yang paling purba dihasilkan oleh tubuh.
–
In this 17th edition of 69 Performance Club’s performance, the artists are encouraged to interpret how a sound could play a significant element in a performance art. Hantu Tenggara (or Southeartern Ghost) invites the participants to investigate the ancient traces of Southeastern humans through sound, motion and form in which confronted to our contemporary situations. This investigation might be carried out by implementing anthropological or technological study as well as speculations on the earliest sounds produced by the body.